( Disusun Oleh : Rudi Salam Sinulingga )
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Bahan
ajar memiliki fungsi strategis bagi proses belajar mengajar. Ia dapat membantu
guru dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehinggan guru tidak terlalu
banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan sebagian
peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan memberi
dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan untk
membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi
ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga
mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
Bahan
ajar adalah berbeda dengan buku teks. Bahan ajar yang baik dirancang sesuai
dengan prinsip-prinsip instruksional. Guru dapat menulis sendiri bahan ajar
yang ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, guru juga
dapat memanfaatkan buku teks atau bahan dan informasi lainnya yang sudah ada di
pasaran untuk dikemas kembali atau ditata sedemikian rupa sehingga dapat
menjadi bahan ajar. Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa
dan guru. Pedoman berguna untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan
ajar.
Komponen
utama bahan ajar adalah: a) tinjauan materi, b) pendahuluan setiap bab, c)
penutup setiap bab, d)daftar pustaka, dan e) senarai. Setiap komponen mempunyai
sub-sub komponen yang saling berintegrasi satu sama lain. Susunan
komponen-komponen dan sub-sub komponen bahan ajar sama dengan
strategi pembelajaran yang lazim digunakan guru dalan kegiatan
belajar mengajar.
Selain
itu, bahan ajar biasanya dilengkapi dengan berbagai macam ilustrasi. Ilustrasi
memegang peranan penting dalam bahan ajar, karena dapat memperjelas konsep,
pesan, gagasan, atau ide yang disampaikan dalam bahan ajar. Selain itu
Ilustrasi yang menarik ditambah tata letak yang tepat, dapat membuat bahan ajar
menarik untuk dipelajari. Disamping komponen-komponen bahan ajar dan ilustrasi,
bahan ajar yang baik dan menarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan
ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi tulis yang baik akan dapat
mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide, atau konsep yang disampaikan dalam bahan
ajar kepada pembaca/pemakai dengan baik dan benar. Ekspresi tulis juga dapat
menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.
Berbagai
aspek tentang bahan ajar: cara penulisan dan penyusunan bahan ajar, komponen
utama bahan ajar, ilustrasi dan ekspresi tulis yang efektif
merupakan pokok-pokok bahasan utama makalah ini.
Setelah
mempelajari makalah ini, anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan
fungsi bahan ajar dalam proses pembelajaran;
2. menjelaskan
perbedaan bahan ajar dengan buku teks;
3. menguraikan
cara-cara penyusunan bahan ajar oleh guru;
4. menguraikan
format bahan ajar, pedoman bagi guru dan siswa;
5. menulis
bahan ajar dengan baik dan benar
6. menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bahan ajar.
|
BAB II
PENYUSUNAN DAN ANALISIS BAHAN AJAR
PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN BAHAN AJAR
Yang
biasa terjadi dalam pbm adalah guru menyajikan materi kepada siswa, selanjutnya
guru membantu siswa memahami materi yang disajikan. Dalam hal ini guru
berfungsi sebagai nara sumber. Namun dalam era kurikulum baru, pembelajaran
dengan pendekatan siswa aktif atau pembelajaran berpusat pada siswa, peran guru
lebih ditekankan sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator lebih
penting dari pada sebagai nara sumber. Peran guru membantu dan
mengarahkan PBM, dengan cara:
membangkitkan
minat belajar
menjelaskan
tujuan
menyajikan
materi dengan struktur yang baik
memberi
kesempatan siswa berlatih dan memberi balikan
memperhatikan
dan menjelaskan hal-hal yang sukar atau tidak dipahami
menciptakan
komunikasi dua arah
Beberapa
permasalahan yang dihadapi guru, dalam memenuhi kebutuhan PBM bermutu, kurang
dapat dipenuhi karena masalah ekonomi, kurangnya buku teks, padatnya
jadwal mengajar, dan target pencapaian kurikulum. Dengan demikian dalam PBM
sebagian besar waktunya habis untuk menyajikan materi pembelajaran. Sebagian
besar siswa pasif mempersiapkan. Kesempatan siswa berlatih atau
menyelesaikan tugas mandiri sering kali tidak pernah dibimbing guru dan tidak
diberi umpan balik.
Salah
satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyusun bahan
ajar. Bahan ajar yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip instruksional yang
baik akan dapat membantu guru untuk mengurangi waktu penyajian
materi dan memperbanyak waktu pembimbingan bagi siswa, membantu
dalam menyelesaikan target kurikulum dan mencapai tujuan pembelajaran.
BAHAN AJAR DENGAN BUKU TEKS
Bahan
ajar adalah materi yang disusun secara sistematis. Struktur dan urutannya
sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi
siswa untuk belajar, mengantisipasi kesukaran siswa dengan meyediakan bimbingan
belajar, memberi latihan yang cukup, menyediakan rangkuman, berorientasi kepada
siswa secara individual. Bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari
sendiri oleh siswa karena sistematis dan lengkap.
Perbedaannya
dengan buku teks, tidak hanya terletak pada format, tata letak, dan
perwajahannya, tetapi orientasinya dan pendekatan yang digunakan.
Buku teks ditulis dengan orientasi pada struktur dan urutan berdasarkan bidang
ilmu untuk digunakan oleh guru. Penggunaannya memerlukan bantuan guru untuk
menterjemahkannya. Perbedaan pokok, antara lain: a) bahan ajar disusun untuk
siswa, b) menjelaskan tujuan, c) strukturnya berdasarkan kebutuhan siswa, c)
fokusnya memberi kesempatan siswa berlatih, d) disusun berdasarkan pola belajar
yang fleksibel, e) mengakomodasi kesulitan belajar, f) gaya
penulisan komunikatif, g) berdasarkan kebutuhan siswa, h) dikemas untuk
diguakan dalam proses instruksional, i) mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan
umpan balik, j) menjelaskan cara mempelajari.
PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Bahan
ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran instruksional yang hendak dicapai
sesuai Rencana Pembelajaran dan Program Pembelajaran. Proses menyusun bahan
ajar, meliputi langkah-langkah sbb:
1) Perumusan
tujuan instruksional atau standar kompetensi
2) Melakukan
analisis instruksional/kurikulum
3) Menentukan
perilaku awal siswa atau indikator kompetensi
4) Merumuskan
kompetensi dasar
5) Menyusun
rencana kegiatan
6) Menyusun
silabus
7) Menulis/
menyusun bahan ajar
8) Evaluasi
bahan ajar dan perbaikan
9) Digunakan
Jenis
bahan ajar ada tiga: 1) menulis sendiri, 2) mengemas kembali informasi atau
teks, dan 3) penataan informasi.
1) Bahan
Ajar Tulisan Sendiri
Bahan
ajar dapat ditulis sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain
ditulis sendiri guru dapat berkolaborasi dengan guru lain untuk menulis bahan
ajar secara kelompok, dengan guru-guru bidang studi sejenis, baik dalam satu
sekolah atau tidak. Penulisan juga dapat dilakukan bersama
pakar, yang memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu. Disamping penguasaan
bidang ilmu, untuk dapat menulis sendiri bahan ajar, diperlukan kemampuan
menulis sesuai dengn prinsip-prinsip instruksional.
Penulisan
bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi kebutuhan
pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik. Untuk itu dalam menulis
bahan ajar didasarkan: (a) analisis materi pada kurikulum, (b) rencna atau
program pengajaran, dan (c) silabus yang telah disusun.
Materi
bahan ajar berupa pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang tercantum dalam
program pembelajaran sesuai dengan silabus. Hasil penyusunan bahan
ajar dari karya sendiri, paling ekonomis, walaupun beban tugasnya
berat. Setiap bab berjumlah lebih kurang 15-25 halaman, untuk pelajaran eksakta
10-20 halaman.
2) Bahan
Ajar Hasil Kemasan Informasi atau Teks (Text Transformation)
Dalam
pengemasan informasi, guru tidak menulis bahan ajar sendiri dari awal, tetapi
memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang sudah ada di pasaran untuk
dikemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar yang memenuhi karakteristik
bahanajar yang baik, dan dapat dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses
instruksional. Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan
kebutuhan. Kemudian ditulis kembali/ulang dengan dengn gaya bahasa yang
sesuai untuk menjadi bahan ajar (digubah), juga diberi tambahan kompetensi atau
keterampilan yang akan dicapai, bimbingan belajar, latihan, tes, serta umpan
balik agar mereka dapat mengukur sendiri kompetensinya yang telah
dicapai. Keuntunganya,
cara ini lebih cepat diselesaikan dibanding menulis sendiri. Sebaiknya
memperoleh ijin dari pengarang buku aslinya.
3)
Penataan Informasi (Kompilasi)
Selain
menulis sendiri bahan ajar juga dapat dilakukan melalui kompilasi seluruh
materi yang diambil dari buku teks, jurnal, majalah, artikel, koran, dll.
Proses ini disebut pengembangan bahan ajar melalui penataan informasi
(kompilasi).
Proses
penataan informasi hampir sama dengan proses pengemasan kembali informasi.
Namun dalam proses penataan informasi tidak ada perubahan yang dilakukan
terhadap bahan ajar yang diambil dari buku atau informasi yang ada di pasar.
Jadi materi dikumpulkan kemudian difoto copy secara langsung. Sumber materi
berasal dari buku teks dan sebagainya tersebut, dipilah-pilah, kemudian disusun
berdasarkan tujuan atau standar kompetensi atau mengikuti silabus.
Disamping
itu materi dilengkapi dengan pedoman belajar untuk siswa, yang berisi: petunjuk
penggunaan materi, latihan-latihan, dan tugas yang perlu dilakukan siswa, umpan
balik. Materi tambahan berupa pedoman belajar untuk siswa perlu disusun oleh
guru berdasarkan tujuan/standar kompetensi, indikator kompetensi, dan
silabus.
Penataan
berurutan berdasarkan standar kompetensi dan indikator atau tujuan pembelajaran.
Setelah tersusun rapi, guru memberi halaman penyekat berisi: nomor pertemuan,
Tujuan Pembelajaran (kompetensi), pokok bahasan dan diskripsi singkat, bahan
bacaan yang dikompilasi, tugas, dan lain-lain yang perlu diketahui siswa.
Prosedur
kompilasi:
1) Kumpulkan
seluruh bahan yang akan dijadikan acuan, seperti yang tercantum dalam GBPP atau
silabus.
2) Tentukan
bagian-bagian buku atau sumber yang sesuai GBPP atau silabus
3) Fotocopy
seluruh bagian sumber yang digunakan per pokok bahasan
4) Pilah-pilahlah
berdasarkan urutan pokok bahasan
5) Buatlah
halaman penyekat untuk masing-masing pokok bahasan
6) Jilidlah
dengan rapi
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Teori belajar yang dianut
guru dalam implementasi proses belajar akan mempengaruhi bahan yang dipelajari,
proses yang dilaksanakan dan hasil yang diinginkan. Proses belajar sangat
dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi belajar yang digunakan dalam belajar.
Prses pembelajaran yang dituntut kurikulum saat ini adalah proses pembelajaran
yang dapat mengoptimalkan seluruh aktifitas siswa berdasarkan potensi yang
dimilikinya. Untuk menunjang proses pembelajaran, bahan ajar
merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan
pembelajaran. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga memungkinkan siswa untuk
belajar. Bentuk bahan ajar yang digunakan bahan ajar cetak, Audio Visual, multimedia,
audio dan visual.
B. Saran
B. Saran
Guru harus senantiasa menjadi
pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa serta guru harus selalu
mempertimbangkan berapa banyak dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh
subjek belajar.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar